A. Pengertian Batik
Membatik pada
hakikatnya sama dengan melukis di atas kain dengan menggunakan canting sebagai
alatnya dan cairan malam sebagai bahan untuk melukisnya. Seni batik adalah seni budaya yang kaya
nilai-nilai kehidupan manusia dan lingkungan. Artinya dalam seni batik orang
akan merasakan denyut nadi dari semangat bangsa Indonesia dari
keyakinannya, pandangan hidupnya, dan tujuan masa depannya.
Pengertian batik adalah
memberikan motif pada media dengan proses tutup celup. Berbagai macam motif
batik yang diterapkan pada benda-benda menjadikan benda tersebut banyak
digemari dan diminati oleh masyarakat, khususnya hasil batik pada kain.
Batik memiliki
fungsi ganda, yaitu fungsi praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti : pakaian, penutup tempat tidur, taplak
meja, sarung bantal, dan sebagainya. Secara estetis (keindahan) batik juga bisa
dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti: batik lukis yang bisa di bingkai
dan bisa dijadikan perhiasan.
Di era
globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang memiliki
nilai magic dan hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi batik bisa
dijumpai di mana-mana dengan motif yang beragam, batik bukan hanya digemari
oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para Tourisme yang berkunjung ke
Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik perlu dikembangkan
dengan motif-motif yang beragam, untuk menambah kekayaan motif-motif batik.
B. Macam-Macam Batik
Batik ada 3
macam, yaitu:
a. Batik Jumputan
Adalah
batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup
dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau
dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali.
Ada dua teknik
membuat batik jumputan, yang pertama teknik ikat, dan yang ke dua teknik
jahitan, teknik ikatan adalah Bagian yang ikat, kencang itu pada saat dicelup
tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk
gambarnya, dan teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu
dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan
banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada
waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain,
benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik
/ sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan teknik jahitan ini
berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk gambar.
b. Batik Tulis adalah batik yang dikerjakan oleh
tangan dengan menggunakan alat berupa canting tulis, dan
c. Batik cap adalah batik yang dikerjakan
dengan menggunakan alat yang disebut canting cap, canting cap di buat dari
tembaga.
C. Sejarah Perkembangan Batik Jumputan
Batik
dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar
negeri, Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena
keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi
orang-orang asing.
Pada
mulanya kain batik hanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang
berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat
dibuat batik.
Di sini yang
akan di perkenalkan adalah mengenai batik jumputan (batik celup
ikat). Batik Jumputan
adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di
celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat
atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya
dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak terkena warna.
Kata jumputan berasal dari bahasa jawa. Menjumput berarti
memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. cara pembuatan
kain batik jumputan sangat sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan
lilin dan canting. Sesuai dengan namanya, batik jumputan dibuat dengan
cara menjumput kain yang di isi biji-bijian sesuai dengan motif yang di
kehendaki, selanjutkan mengikat, dan terakhir melakukan pencelupan kedalam
pewarna. Meskipun dengan cara sederhana. hasil kain batik jumputan tidak kalah
indah dengan jenis batik yang lain. Batik jumputan merupakan suatu karya seni
yang mempunyai nilai budaya dan nilai ekonomi tinggi.
Menurut
sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian
berkembang sampai keindia dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat
diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang india melalui misi perdagangan
teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya
dalam rangkayan warna warni yang menaawan. Penggunaan teknik celup ikat ini
antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan
bali.
Dalam proses
pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari
alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna
alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis
memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses
pewarnaan alam juga lebih rumit pewarna sintesias. Meskipun demikian, keduanya
memiliki keunggulan masing-masing.
Ada dua teknik
membuat batik jumputan,
1. Teknik ikat
Teknik
ikatan adalah teknik dengan cara ikatatan, artinya median yang diikat akan
menimbulkan motif, cara mengikatnya harus kencang supaya pada saat dicelup
tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan terbentuk
gambarnya, teknik iket ini dilakukan dengan memegang permukaan kain dengan
ujung jari, lalu permukaan kain itu di ikat dengan jelas baik denagn ikatan
tunggal maupun jamak. Cara mengikatnya beragam, ada ikatan datar, miring, dan
kombinasi adapun teknik lipat dan gulung.
2. Teknik
jahitan
adalah kain diberi pola terlebih dahulu lalu
dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan menggunakan
banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat
akan menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang
yang tebal dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang
sepatu.
0 Komentar